Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 03:48:41【Sehat】193 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(24)
Sebelumnya: BPOM respon sirop obat dari India diduga ber
Selanjutnya: 11 SPPG 3T di Karimun dalam proses pembangunan
Artikel Terkait
- CP Group Thailand yakin pada pasar China yang luas dan terbuka
- Produk makanan sehat RI catat transaksi Rp145 miliar di Chili
- Askrindo Surabaya mitigasi "over financing" dari Rp200 T di Himbara
- Satgas ngak temukan paparan Cs
- Mantan Ketua KPK Antasari Azhar meninggal dunia
- Penggunaan ekspresi dan suara penting dalam melatih anak berinteraksi
- Rayakan 80 tahun perangi kelaparan, FAO gelar pameran global di Roma
- DPR minta BPOM tindak tegas soal penipuan "bakery" bebas gluten
- SPPG Tanbu perketat pengawasan kualitas MBG sebelum didistribusikan
- Gubernur Kalsel minta SPPG perhatikan kebersihan cegah keracunan MBG
Resep Populer
Rekomendasi

PBB sebut bantuan ke Gaza masih terus dihalangi

Empat ekor beruang muncul di perkebunan warga di Agam

Polres Banjar siapkan posko untuk siswa korban keracunan MBG

Media Hamas Sebut Kerugian Perang di Gaza Lampaui 70 Miliar Dolar AS

526 rumah di Pandeglang terdampak banjir luapan sungai Ciliman

82 Dapur MBG ditargetkan beroperasi di Padang akhir 2025

Menteri P2MI lepas 600 pekerja ke Jepang, Korsel, Hong Kong, Taiwan

SPPG yang lalai terhadap kualitas makanan harus dibenahi